Selasa, 13 September 2011

10 Signs of Bad Boss

Setiap orang pasti pernah mengeluh tentang atasannya. Setidaknya jika kita memiliki 10 sifat di bawah ini, mungkin kita harus direhabilitasi agar bawahan lebih nyaman di bawah koordinasi kita. Kalaupun kita masih menjadi bawahan, setidaknya sifat-sifat inilah yang perlu dihindari untuk menjadi atasan yang baik.
  1. Berteriak. Manajer yang berteriak akan mengurangi wewenang mereka sendiri karena mereka terlihat keluar dari kendali. Manajer yang percaya akan kemampuannya tidak perlu berteriak karena dia memiliki cara yang efektif dalam berkomunikasi
  2. Harapan Semu. Seorang manajer akan selalu berkomunikasi dengan jelas tentang konkret dari pekerjaan kita. Manajer akan menyampaikan kepada kita tentang bagaimana kita bisa sukses dalam posisi kita.
  3. Tidak dapat diandalkan. Manajer berjanji untuk bergabung dengan kita pada pertemuan penting dengan klien tapi beliau malah meninggalkan kita untuk berjuang sendirian di hadapan klien.
  4. Keengganan untuk membuat keputusan. Manajer mengabaikan untuk mengatasi masalah kinerja bawahan yang rendah atau memutuskan sesuatu hanya dengan jalan voting.
  5. Bersikeras agar bawahan kerja lembur di hari libur untuk menyelesaikan pekerjaan atau memerintahkan mengerjakan pekerjaan di rumah adalah ciri-ciri manajer yang tdak peka waktu dan tangan besi.
  6. Ketika persyaratan yang dimintakan oleh manajer hanya menjadi pesan atau saran bagi sang manajer. Hal ini membuat binggung bawahannya akan arti tujuan kerja dan komitmen bersama bagi perusahaan.
  7. Takut akan aturan. Manajer yang memerintah berdasarkan aturan yang kaku dengan sanksi-sanksi. Bawahan akan merasa takut memunculkan ide-ide baru karena akan diserang dengan aturan dan sanksi. 
  8. Difensif. Manajer yang merespon defensif ketika keputusan mereka dipertanyakan. Manajer yang aman dalam tidak terancam oleh perbedaan pendapat, justru akan  mengakui bahwa ide-ide orang lain kadang-kadang lebih baik daripada idenya.
  9. Seorang manajer yang baik akan segera mencarikan solusi terbaik dengan meminimalkan drama orang yang bertanggung jawab atas penyebab permasalahan.
  10. Jika manajer Anda menghindari konflik yang baik dengan data-data dan alasan-alasan yang benar, kemungkinan besar manajer itu tidak dapat menggali umpan balik dari bawahannya untuk menyelesaikan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar