Selasa, 06 Desember 2011

Mobil, Hair Spray dan Solar Heat

Siangku sedikit tersita oleh kedatangan seorang ibu dari ibukota yang hendak mensurvey tentang penerpan "go green" di suatu perusahaan. Banyak konsep yang ditanyakan oleh Ibu yang menggemari barang antik.

Beliau bertanya tentang kategori transportasi yang dipergunakan oleh para karyawan. Kebetulan karyawan mempergunakan berbagai jenis transportasi seperti sepeda, motor, kendaraan umum dan mobil. Beliau menghimbau agar karyawan menggunakan kendaraan umum atau sepeda untuk mengurangi emisi. Ibu itu sendiri menggunakan mobil dengan nomor polisi pribadi bukan menggunakan sepeda atau kendaraan umum ke kantor kami.

Kemudian beliau bertanya mengenai penggunaan AC di kantor kami, beliau menghimbau kami untuk mempergunakan AC tipe inveter yang hemat energi, karena freon AC dapat merusak lapisan ozon. Sayangnya si ibu tadi saat mendatangi kantor kami berdandan bak seorang ibu pejabat yang selalu menyasak rambutnya dengan hair spray. Si Ibu tidak tahu bahwa aerosol yang dipergunakan dalam hair spray juga dapat melubangi ozon. 

Kemudian dia mempertanyakan fasilitas air panas yang kami sediakan kami tamu. Kami katakan bahwa air panas diproduksi melalui solar heat. Beliau langsung bereaksi, bahwa penggunaan solar akan memenuhi udara dengan emisi. Ibu ini sepertinya tidak menanggap dengan pasti maksud solar heat. Beliau menganggap bahwa solar yang kami kemukakan adalah bahan bakar minyak. Padahal solar heat tersebut adalah pemanasan air dengan menggunakan tenaga surya. Setelah dijelaskan barulah si ibu mengatakan sudah bagus menggunakan panas matahari.

Saran saya kepada pemerintah, jika mengirimkan penyuluh setidaknya tidak hanya mengerti tentang pemanasan global secara umum. Perbuatan itu lebih baik dibanding dengan hanya himbauan. Jika memang pemerintah memiliki perhatian penuh terhadap pemanasan global, jalankanlah aturan yang ramah lingkungan bukan hanya seonggok kertas yang tidak memiliki kekuatan memaksa terhadap masyarakat.  

Rabu, 30 November 2011

Apakah enak jadi Bos?

Terkadang menjadi seorang supervisor atau atasan terhadap beberapa staff terlihat nyaman sekali. Tentu penghasilan lebih besar dari staff dan memiliki "kekuatan" bertindak lebih besar dibanding staff. Tapi secara psikologis, jadi seorang "bos" tidak seperti dibayangkan. Menurut Allison Green, ada beberapa hal yang tidak mengenakan sebagai "bos"

  1. Sebagai bos, kita terkadang membuat keputusan yang tidak populer terhadap staff. Misalnya memerintahkan staff untuk mempercepat masa cuti karena hal-hal mendesak.
  2. Sebagai bos, kita harus mengatakan bahwa kinerja staff kita tidak baik bahkan buruk. Untuk melakukan penilaian, kita ingin semua staff kita berkinerja baik, dan tidak semua orang suka dikatakan bahwa kinerjanya jelek
  3. Sebagai bos, kita harus berani memecat staff yang tidak produktif. Perlu persiapan mental yang baik untuk mengatakan bahwa besok kamu tidak perlu kerja lagi karena kamu dipecat
  4. Sebagai bos, kita harus berani mengatakan "tidak". Mengatakan "tidak" untuk staff yang hendak meminta kenaikan gaji atau liburan panjang
  5. Sebagai bos, kita harus dapat menjadi orang yang dipersalahkan pemilik atas kesalahan yang dilakukan oleh staff kita. Staff adalah tanggung jawab kita, kesalahan mereka adalah kelemahan supervisi kita terhadapnya
  6. Sebagai bos, keputusan yang kita buat adalah pertaruhan atas jabatan kita. Memang tidak ada yang sempurna, tentunya setiap keputusan tetap dimungkin memiliki kelemahan. Tugas bos-lah yang meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut
  7. Sebagai bos, kita harus menegakan keputusan pemilik yang mungkin juga tidak kita sukai. Misalnya keputusan tidak memberikan bonus harus disampaikan kepada seluruh bawahan, yang juga termasuk kita juga tidak menerima bonus
  8. Sebagai bos, tindak tanduk kita akan menjadi bahan pembicaraan staff kita. Misalnya kita telah masuk kantor, pasti akan jadi bahan pembicaraan staff kita
  9. Sebagai bos, kita harus siap tidak disukai staff kita yang bukan penjilat. Tidak semua orang akan bermanis muka dan menerima setiap perkataan dan perbuatan kita. Mungkin dalam suasaan hati yang tidak baik, kita bisa memutuskan keputusan tanpa menggunakan logika yang berdampak buruk bagi staff kita yang juga bersuasana hati tidak baik juga
  10. Sebagai bos, kita akan memiliki jarak pertemanan dengan staff kita. Jarak antara bos dan staff pasti ada, sebagai bos yang baik tentunya jarak pertemanan akan semakin sempit, tapi tetap berjarak.

Minggu, 20 November 2011

Palembang (belum) Bisa (Mengurus Parkir)

Hari Sabtu, tanggal 19 November 2011, saya bermaksud menyaksikan laga bola voli di Palembang Sport & Convention Centre (PSCC). Kendaraan pribadi diarahkan untuk diparkirkan di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan. Banyak kendaraan yang sudah diparkir di sana. Saya pun berjalan kaki menuju tempat pertandingan yang berada di seberang gedung DPRD Sumatera Selatan. Oleh karena tertulis di pintu masuk "tempat sudah penuh" dan orang-orang sudah menyemut di depan pintu masuk PSCC, maka saya putuskan untuk tidak menonton dan kembali.

Sesampai di halaman DPRD saya langsung menghampiri motor saya. Saat saya hendak keluar saya ditagih oleh seorang pemuda menggunakan safari berwarna coklat muda. "Parkir Pak!" pintanya. Saya balas dengan pertanyaan "Berapa?". "Rp. 2.000,-" jawabnya. "Karcisnya mana?" tanya saya lagi. "Ini kan SEA Games" jawabnya. Aneh sekali di halaman gedung DPRD Sumatera Selatan pun berkeliaran juru parkir liar.


Di Negara berdasarkan hukum, Indonesia, selama SEA Games tidak ada hukum


Harian Sumatera Ekspress, hari ini, tanggal 21 November 2011, memberitakan tarif parkir (yang) melambung (pada halaman 19) di kawasan Jakabaring Sport City. Juru parkir liar merajalella karena banyak setoran ke pemilik lahan, koordinator parkir dan oknum polisi. Inasoc pun menyatakan bahwa jika ada pungutan lebih berarti parkir liar. Pantas saja, kendaraan yang terparkir di kawasan Jakabaring Sport City seperti dibiarkan oleh polisi berantakan dan mengakibatkan kemacetan. Dan kalaupun sudah tahu itu liar kenapa tetap menjamur. Mengurus masalah parkir saja belum bisa mau mengurus perhelatan SEA Games 2011. "Kita bisa (malak)"  


Dalam (retorika) http://bg1a.platmerah.net/?nmodul=berita&bhsnyo=id&bid=413 tertulis bahwa mulai 03 Oktober 2011, Palembang menaikan tarif parkir berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 16/2011. Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Masripin Thayib, melalui Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional, Pathi Riduan mengatakan besarnya kenaikan tarif parkir yaitu untuk kendaraan roda dua yang sebelumnya hanya Rp. 500 menjadi Rp. 1.000. kendaraan roda empat Rp. 1.000 naik menjadi Rp. 2.000. Pathi menambahkan, dalam pelayanannya, juru parkir akan memberikan karcis resmi kepada konsumen. Konsumen dapat melapor bila ada keluhan dengan mencatat nomor lambung jukirnya dan melaporkannya ke pihak Dishub.

Sabtu, 19 November 2011

Baris-Berbaris dengan Celana Renang


Tim polo air putra Singapura merayakan kesuksesannya meraih medali emas SEA Games XVI dengan bergerak jalan di depan hotel tempat menginap.  Sabtu pagi, tanggal 19 November 2011, sekitar pukul 08:45 WIB, mereka berkumpul membentuk barisan di depan Hotel Budi. Uniknya mereka melakukan gerak jalan dengan mengenakan celana renang, jaket latihan mereka, tutup kepala renang dan medali emas yang terkalung. Mereka bergerak jalan layaknya barisan tentara menuju Ramayana Departemen Store.
Setelah melakukan ritual unik ini mereka menghabiskan sarapan mereka juga dengan mengenakan kostum yang sama. Sayangnya tim polo air putri Singapura yang mendapatkan medali emas juga di SEA Games XVI tidak melaksanakan ritual seperti tim polo air putra Singapura. Pasti yang menonton ritualnya lebih banyak dibandingkan tim putranya.
Ada-ada saja cara merayakan kemenangan J

Senin, 14 November 2011

Tandas Awam dengan WC Umum

Sewaktu jalan-jalan tanpa hasil di Jakabaring Sport City, hari minggu kemarin, saya melihat hamparan WC umum berbaris rapi di lapangan parkir Stadion Utama Jakabaring. Mengingatkan saya akan WC Umum di Kuala Lumpur. 

Siang itu saya berjalan menuju KL Tower dari Twin Towers (Petronas) melalui jalan P.Ramlee. Udara panas membuat saya banyak mengkonsumsi air minum yang mengakibatkan saya ingin buang air kecil. Di persimpangan jalan Sultan Ismail dan jalan P. Ramlee, saya melihat suatu kios terbuat dari aluminium. Tertulis "tandas awam" di dampingi tulisan "public toilet". Tampak seorang wanita menjaga tandas itu. Saya mencoba menanyakan bagaimana menggunakannya dan wanita yang ternyata berasal dari Sumatera Barat ini menjelaskan bahwa saya harus membayar sejumlah uang menggunakan tandas tersebut. Untuk aktivitas selama 15 menit, kita harus memasukan koin seharga 20 sen. Setelah masuk ke dalam tandas yang berukuran kurang lebih 4 meter persegi ini ternyata nyaman sekali karena terasa sejuk dan tidak berbau. Fasilitas seharga kurang lebih Rp. 600,- ini adalah 2 tempat buang air besar, 1 tempat cuci tangan, 1 tempat meletakkan bayi, tisu dan air yang bersih. Rasa sayang waktu 15 menit tidak dimanfaat semaksimal mungkin. Hati-hati saja dengan tandas ini, jika waktu habis maka pintu akan terbuka otomatis.


Sewaktu menggunakan WC umum untuk pesta olah raga bertaraf Asia Tenggara yang saya dapatkan adalah kepengapan. Bahan fiber yang menghasilkan panas membuat saya sangat tidak nyaman berlama-lama di WC Umum ini. Memang WC Umum ini tidak dijaga dan gratis tapi fasilitasnya juga rendah. Sehabis melaksanakan kewajiban buang air kecil, air untuk menyiram tidak keluar. Waktu 1/2 menit di WC Umum ini sangat menyiksa hidung.

Ada yang bilang, cermin budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kamar kecilnya. Kalau kamar kecilnya seperti di Indonesia, budaya apa yang hendak dicitrakan dengan segala yang jorok. 

Parkir/Pemalak ?

Hari Kamis, 10 November 2011, sekitar pukul 19:30an WIB, saya mengambil motor saya yang diparkir di dekat pintu gerbang Benteng Kuto Besak. Sebagai wajib retribusi yang baik, saya menyerahkan uang Rp. 1.000,- sebagai retribusi parkir kepada seorang petugas parkir yang mengenakan seragam berwarna oranye."Duo ribu kak" minta petugas itu, "Mana karcisnya?" pinta saya. Dibalas dengan jawaban "kan lagi ado event jugo (Palembang Expo)". Saya langsung berlalu saja tanpa diberikan karcis sebagai bukti bahwa saya ikut menyukseskan pembangunan daerah. Laju saya terhenti di depan Restoran Musi River karena rombongan obor SEA Games hendak singgah di Plaza Benteng Kuto Besak. Di sekitarnya terdapat juga petugas parkir liar yang mengenakan baju bertuliskan LAPD. Padahal malam itu banyak sekali petugas TNI, Polisi, Pol PP dan Dishub bertugas di sana. Bisa-bisanya ikon kota Palembang dikelola oleh petugas liar (tidak resmi). Bagaimana kita mau jadi kota internasional kalau semuanya tidak mengerti apa pentingnya retribusi itu bagi pembangunan kota kita (yang katanya sangat kita cintai)?

Minggu, 13 November 2011

Palembang (belum) Bisa !!!


Hari Minggu, 13 November 2011, seperti hari yang baik untuk menikmati pertandingan-pertandingan SEA Games XVI di Jakabaring Sport City. Jam 10:11 WIB, saya menunggu Bus Rapid Transit Trans Musi (BRT-TM) di halte Palembang Trade Center. Meski tidak penuh sesak, isteri saya yang sedang hamil 6 bulan, ibu saya berumur 60 tahun dan adik perempuan saya berumur 28 tahun, tidak dapat duduk karena bangku sudah ditempati oleh anak muda yang tidak mengerti budaya toleransi terhadap wanita hamil dan orang tua. Oleh karena disarankan petugas BRT-TM untuk transit di Pasar Gubah, kami pun terperangkap di halte tersebut. Penuh sesak sampai ke trotoar. Setelah 3 bus yang penuh sesak berlalu akhirnya kami dapat duduk dengan tenang. Ternyata di halte Mesjid Agung keadaan lebih parah, dimana lautan manusia yang menyemut di halte terbuka. Dari anak-anak sekolah sampai orang tua menyuratkan wajah lelah menunggu dan cemas. Bus kami pun langsung penuh dan AC pun sepertinya tidak lagi dapat menyejukan ruang bus.
Mobil Parkir di bahu jalan dan trotoar
yang diperuntukan pejalan kaki
Sesampai di halte simpang Jakabaring, halte lebih penuh sesak lagi saat kami harus kembali transit kembali. Bahkan kesesakan di halte ini mengundang seorang jurnalis dari televise asing untuk mengabadikan kesemerawutan siang itu. Setelah dapat bus, saya terkesima dengan seorang pria berkaos olah raga yang melantangkan untuk memberikan tempat duduk kepada ibu hamil dan wanita tua. “Jangan memalukan orang Kalimantan, tolong kasih tempat duduk untuk ibu hamil dan ibu-ibu.”Petugas BRT-TM hanya menghimbau untuk membayar tiket bagi yang belum mempunyai tiket.

Pejalan kaki tergusur kendaraan yang mengambil trotoar
Selama perjalanan menuju Jakabaring Sport City, kami disuguhi oleh kesemerawutan. Mobil dan motor yang parkir di bahu jalan dan pedestrian (trotoar). Parkir di tempat yang dilarang bahkan parkir tepat di depan halte BRT-TM Bank Sumselbabel. Selain BRT-TM yang tidak dapat berhenti di hatlenya, para pejalan kaki pun harus berjalan di jalan raya yang sangat berbahaya. Jika saja pedagang dan kendaraan ini ditertibkan niscaya kemacetan dan kesemerawutan tidak akan kita suguhkan ke Asia Tenggara.
Kolam Dekranasda yang kotor dan penuh sampah
Karena penuh dan bertepatan dengan jam makan siang, kami putuskan untuk berkunjung ke Sriwijaya International Expo di Dekranasda Jakabaring. Bus tidak dapat berhenti di haltenya karena tertutup banyaknya mobil yang tidak mengerti aturan parkir di depan halte. “International” ala Indonesia adalah pasar malam dan kaki lima. Sepanjang pintu masuk “International Expo” dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjajakan dagangan di sepanjang jalan yang menambah kemacetan. Di gerbang pintu masuk, kami disambut dengan kolam yang dipenuhi sampah. Dan di dalam tenda ber-AC kami disuguhi dengan pengunjung pedagang yang buta huruf. Mereka tidak dapat membaca tulisan “No Smoking”. Mungkin itu ditulis dalam bahasa Inggris, tapi jika tertulis dalam bahasa Indonesia, saya rasa tidak ada perubahannya.
Perokok di ruang Pameran Sriwijaya International Expo
International Expo ini tidak dilengkapi dengan pusat informasi. Kita seperti orang kehilangan arah tentang di mana kamar kecil? Tidak ada satu pun petugas resmi yang dapat memberikan informasi ini. Bertanya saja kepada pedagang sekitar kita membutuhkan kamar kecil. Bagaimana caranya hendak ke Jakabaring Sport City dari Dekranasda Jakabaring? Mengenai hal ini saya coba bertanya kepada seorang pengemudi bajaj umum di depan pintu gerbang Dekranasda Jakabaring. Beliau menjajakan jasa tersebut dengan tarif Rp. 5.000,- per kepala. Maksimal mereka mengangkut 4 orang.

Sampai juga di pintu masuk Jakabaring Sport City. Kesesakan lagi yang dipertontonkan oleh pihak panitia. Orang diperiksa satu per satu sebelum memasuki Jakabaring Sport City. Mereka hanya memeriksa kepemilikan rokok. Rokok dilarang masuk area Jakabaring Sport City. Becak, mobil bahan bakar gas (BBG) dan shuttle bus tampak semerawut menurunkan dan menaikan pengunjung. Tidak ada halte khusus sehingga mana kendaraan yang kosong pasti akan diserbu oleh pengunjung.
Rebutan Mobil BBG untuk Keluar Jakabaring Sport city
Kami akhirnya mendapatkan mobil BBG setelah berhasil rebut-rebutan dengan pengunjung lain. Kami turun di venue Aquatic Centre. Di venue ini tidak ada tempat perhentian resmi. Pengunjung diturunkan seenaknya saja oleh pengemudi. Semerawut di luar semerawut di dalam. Ramai sekali pengunjung sore itu, sehingga tidak ada lagi tempat bagi kami untuk menyaksikan serunya pertandingan renang sore itu. Kios Information Center tidak ada petugasnya sehingga kembali kami harus kebingungan untuk mengetahui informasi pertandingan dan suasana Jakabaring Sport City.
Pengemudi Becak yang mengangkut orang tidak bertanda pengenal
Kami putuskan pulang saja karena waktu sudah mulai menunjukkan pukul 15:03 WIB. Kami berencana menggunakan jasa becak, tapi juru mudinya mengatakan bahwa mereka hanya mengangkut orang yang menggunakan kartu pengenal (panitia atau atlet) atau dengan kata lain becak ini bukan untuk pengunjung.

Shuttle bus dan mobil BBG yang kami hendak naiki selalu mengatakan bahwa mereka hendak mengantar atlet dan panitia. Sekitar 1 jam kami hanya mondar-mandir meminta mereka mengantarkan kami menuju pintu keluar Jakabaring Sport City. Mobil truck polisi pun dinaiki oleh pengunjung yang kesal hendak pulang. Kami pun putuskan untuk berjalan kaki bersama penunjung yang lain menuju pintu keluar yang jaraknya mencapai kiloan meter.

Begitu melewati area parkir stadion utama, kami menghampiri sebuah mobil BBG yang sedang menurunkan properti untuk keperluan panggung. Kendaraan itupun kami “bajak” untuk mengantar kami ke pintu keluar. Dalam perjalanan keluar, pengemudi yang tidak muda lagi ini menginformasikan bahwa mereka diwajibkan memprioritaskan atlet. Jika atlet sudah terangkut maka prioritas kedua adalah panitia dan terakhir adalah pengunjung. Seharusnya dibagi jenis kendaraannya.
Perokok di Food Court & Souvenir, padahal tertulis "No Smoking"
Seharusnya panita membagi jenis kendaraan untuk masing-masing kepentingan. Misalnya Shuttle Bus dan sepeda dipergunakan untuk atlet, sedangkan panitia menggunakan mobil golf. Sedangkan mobil BBG dipergunakan untuk pengunjung, atau mobil BBG yang berwarna tertentu diperuntukan untuk panitia.
Satu lagi orang yang tidak tahu arti "No Smoking"
Sesampai di pintu keluar kami sedikit melemaskan otot dengan berkunjung ke gedung Food Court & Souvenir. Suara live music sedikit mencairkan kekesalan dan kelelahan kami. Tapi di dalam ruang ber-AC ini terdapat panitia yang dengan santainya mengepulkan asap rokoknya. Tidak ada penjagaan pada gedung ini. Padahal sebelum masuk area Jakabaring Sport City semua orang diperiksa tentang pemilikan rokok ini. Yang membawa akan disita oleh panitia, bahkan di pintu masuk gedung Food Court & Souvenir tertulis “No Smoking”. Apa panitia itu memberikan merokok hasil sitaan di pintu masuk? Entahlah.

Dalam gedung Food Court & Souvenir terdapat kios Information Center. Saya coba menanyakan bagaimana hendak berkunjung ke berbagai tempat pertandingan untuk minggu depan. Petugas Information Center itu menyatakan bahwa mereka hanya memberikan informasi mengenai Food Court & Souvenir saja. Dalam benak saya, panitia bekerja tidak terintegrasi atau bekerja sendiri-sendiri. Information Center yang sangat tidak berguna.
Parkir berlapis di bahu jalan mempersempit jalur kendaraan menjadi 2 jalur
Keluar dari Jakabaring Sport City, pemandangan lautan orang yang tidak terangkut. Kemacetan yang siang tadi ternyata sampai sore tetap disuguhkan kepada semua masyarakat Asia Tenggara. Tidak ada tempat lagi buat kami di halte Jakabaring Sport Center sehingga kami putuskan untuk menelepon layanan taksi yang memiliki call center 24 jam. Telepon ke nomor tersebut tidak ada yang menjawab. Ternyata isteri saya menyimpan nomor salah satu juru mudinya. Setelah terhubung beliau menolak menjemput kami di Jakabaring dengan alasan kemacetan. Taksi berskala nasional ini terlihat mondar-mandir juga di kawasan Jakabaring, tapi begitu kami memberikan tanda untuk menggunakan jasa mereka menolak dan berlalu. Ada sekitar 3 taksi yang berlalu meninggalkan kami. Sungguh tidak berguna juga taksi ini beroperasi di Palembang.

Kami putuskan berjalan menuju halte Bank Sumselbabel yang juga telah dipenuhi orang-orang yang hendak pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 17:31 WIB, BRT-TM yang selalu penuh sesak hanya melalui halte kami dengan lambaian tangan.

Tidak ada angkutan umum lain selain BRT-TM yang dapat menuju Jakabaring Sport Center. Becak menjadi alternatif terakhir setelah BRT-TM yang selalu penuh sesak. Becak dari Bank Sumselbabel menuju simpang Jakabaring dipatok oleh mereka seharga Rp. 20.000,- Mau tidak mau kami naik becak menuju simpang Jakabaring agar dapat melanjutkan perjalanan pulang menggunakan angkutan umum lainnya.

Saran saya jika hendak menyaksikan SEA Games XVI di Jakabaring Sport City adalah:
1.       Pergilah pada pagi hari untuk menghindari kesesakan dalam BRT-TM
2.       Bawalah air minum dan makanan yang cukup, topi atau payung untuk menjaga stamina dari suasana yang sangat padat
3.       Pergunakan alas kaki yang nyaman karena akan banyak melakukan aktivitas dengan kaki
4.       Bawalah barang seperlunya saja dan uang yang cukup banyak. Susah sekali mencari anjungan tunai mandiri di kawasan Jakabaring
5.       Tidak membawa wanita hamil, anak-anak belum sekolah, dan orang tua 
6.       Jika berpergian menggunakan kendaraan pribadi, tidak parkir di bahu jalan dan trotoar.

Rabu, 09 November 2011

10 Negara Tersulit Berbisnis (Bank Dunia 2010)


Bank Dunia telah melakukan studi tentang "Kemudahan Melakukan Bisnis". Indikator yang digunakan adalah kemudahaan memulai usaha, perizinan, perpajakan, dan hukum perlindungan investor. Dari 183 negara yang disurvei oleh Bank Dunia, diklasifikasikan 10 negara tersulit untuk berbisnis di dunia, mereka adalah :

Argentina
Negara juara 2x Piala Dunia ini adalah negara yang sulit dalam memberikan perizinan. Dibutuhkan waktu sampai 1 tahun untuk mendapatkan izin usaha di Argetina. Rata-rata negara Amerika Latin membutuhkan waktu 6-7 bulan untuk menerbitkan perizinan. Preseden buruk kegagalan pembayaran pemerintah terhadap surat utang pada tahun 2002 menjadi faktor psikologis tersendiri untuk investor menanamkan modal di negara Tango ini

Rusia
Negara yang dulunya merupakan adikuasa bersama Amerika Serikat ini mengalami hal krusial dalam hal perlistrikan. Dibutuhkan waktu lebih dari 9 bulan untuk mendapatkan sambungan listrik di negara Vladimir Putin ini atau lebih dari 2x waktu yang dibutuhkan dari rata-rata negara Eropa lainnya dalam mendapatkan sambungan listrik. 

Venezuela
Ketatnya perdagangan ekspor impor, susahnya mendapatkan kredit dan rumitnya sistem pembayaran pajak di negara Hugo Chavez ini menjadi faktor utama susahnya berbisnis di sini. Dibutuhkan waktu lebih dari 864 jam untuk melakukan pembayaran pajak di negara ini. Selain itu negara ini memiliki tingkat inflasi yang atau mencapai 26% per tahun menjadi faktor penghambat lainnya. 

Brazil
Negara penyelenggara Piala Dunia 2014 ini mengalami masalah dalam bidang perpajakan. Dibutuhkan waktu sekitar 2600 jam setahun untuk mengisi form pajak di negara dengan kekuatan ekonom ke-8 di dunia. Total pajak yang dibayar pun bisa mencapai 67 persen pertahun dan sangat memberatkan para investor untuk berusaha di negara Samba ini. Selain itu perizinan di negara ini harus melalui 17 prosedur yang memakan waktu sekitar 270 hari.

Ukraina
Negara yang baru merdeka tahun 1991, mengenakan total pajak 57% dari keuntungan perusahaan yang bernvestasi di sana. Selain tarif yang besar, diperlukan waktu sekitar 27 hari hanya untuk melakukan pembayaran pajak. Selain itu akses listrik yang tidak merata dan sulitnya mendapatkan izin konstruksi menjadi faktor berikutnya yang menghambat berbisnis di negara pecahan  Uni Soviet ini.

Indonesia
Banyak masalah yang menghambat bisnis di negara ini. Tidak tersedianya listrik bagi sekitar 15 juta rumah tangga, sulitnya mendapatkan sambungan listrik, dan yang paling menjadi isu seluruh dunia tentang Indonesia adalah buruknya infrastruktur. Jalan yang rusak, dermaga yang terbatas dan tidak meratanya bandara menjadi titik penting sulitnya berinvestasi di negara bekas jajahan Belanda dan Jepang ini.

Nigeria
Negara penghasil minyak terbesar di Afrika ini menghadapi masalah sosial cukup parah. Ketidakstabilan suhu politik dan kerusuhan etnis dan agama menyebabkan banyak perusahaan berpikir berkali-kali untuk berbisnis di negara ini. Selain itu tingginya aksi kejahatan juga cukup berperan mematikan investasi di negara ini.

India
Negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia ini membutuhkan waktu lebih dari 7 bulan untuk menerbitkan 1 izin. Negara asal buku Kama Sutra ini, juga hijau akan praktek korupsi dan peradilan yang  memakan waktu lebih dari 4 tahun untuk memutuskan perkara bisnis

Filipina
Negara kepulauan di Laut Cina Selatan ini menghadapi masalah ketidakstabilan hukum, dan birokrasi yang menghambat pebisnis berinvestasi di negara yang sekarang dipimpin oleh Beniqno Aquino

Aljazair
Negara pemasok gas alam terbesar ke Eropa ini bermasalah dengan sistem perpajakan, pendaftaran properti dan sambungan listrik. Penghambat lainnya adalah anggaran belanja negara yang tidak mengukur kepatutan belanja upah pegawai publik dan subsidi pangan.

Selasa, 25 Oktober 2011

Kecelakan di China dan Indonesia

Dalam satu bulan terakhir, dunia digemparkan oleh rekaman CCTV tertabraknya Wang Yue, bocah berumur 2 tahun dari Foshan, propinsi Guangdong. Bocah malang ini tertabrak sebanyak 2 kali dan meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif. Terakhir, berita tertabraknya seorang bocah yang hendak pergi sekolah oleh seorang sopir truk. Bocah malang dari Beijing bernama Maoke Xiong ini tewas ditempat setelah dilindas truk yang sama sebanyak 2 kali. Setelah berunding selama 7 jam, keluarga korban akhirnya menyerahkan Ao Yong, si sopir truk maut ke pihak berwajib untuk menjalani proses hukum di China.

Dunia banyak mengecam kebiadaban perilaku orang China yang sangat tidak peduli terhadap sesama ketika Wang Yue tergeletak selama hampir 7 menit dengan luka berat. Dunia juga mengecam bagaimana pernyataan sopir truk maut dari Luxian yang mengilas Maoke Xiong sebanyak 2 kali agar bocah ini mati sehingga dia tidak perlu membayar biaya pengobatan korban.

Secara moral memang terkesan sangat sadis, tapi setidaknya orang China sangat menjunjung hukum. Para penabrak diproses secara hukum yang berlaku. Penabrak Wang Yue akhirnya tertangkap berkat hasil rekaman tayangan CCTV. Penabrak Maoke Xiong juga diserahkan oleh keluarga korban kepada pihak berwenang. Jika kejadian ini di Indonesia, rasanya penabrak Wang Yue dan Ao Yong rasanya akan bernasib sama dengan korban, yaitu dihakimi massa. Bahkan kendaraan untuk menabraknya juga akan dibakar oleh massa karena alasan kesal dengan ulah penabrak.

Orang yang menabrak orang sampai tewas memang biadap, tapi jika melakukan hal yang sama dengan orang biadap dengan menghakiminya dan membakar kendaraan yang menabrak, kita juga biadap.

Minggu, 23 Oktober 2011

Cerita : Tuhan, Ibu, Anak & Seorang Nenek

Ada seorang anak menanyakan kepada ibunya tentang Tuhan. "Bu, Tuhan itu rupanya seperti apa?". Si ibu menyuruh anaknya pergi ke taman dekat rumahnya tempat banyak orang berkumpul. "Pergilah ke taman dekat sekolahmu dengan membawa kue-kue ini untuk bekalmu" kata Ibunya. "Berhati-hatilah di taman nanti". Si anak pergi ke taman dan si ibu menunggu di rumah.
Si anak pergi ke taman sesuai permintaan ibunya untuk menemukan jawaban yang ditanyakannya kepada ibunya. Di taman itu, si anak berjumpa dengan seorang nenek cukup tua yang sedang duduk di bangku taman. Si anak duduk satu bangku dengan nenek itu. Nenek itu hanya tersenyum melihat anak yang baru duduk di bangkunya. Si anak memberikan kue yang dibawanya ke nenek tersebut. Si nenek kembali tersenyum seketika setelah si anak memberikan kue tersebut ke nenek itu. Si anak kembali membagi kuenya kepada nenek tersebut. Tak lama kemudian di nenek berlalu dari si anak. Dan si anak pun kembali ke rumahnya untuk mendapati ibunya.
Mendapati anaknya sudah pulang, si ibu langsung bertanya kepada anaknya."Bagaimana rupa Tuhan nak?" tanya si ibu. "Rupanya tua, benarkan Bu?". Ibunya membalas "Ibu tadi bertemu Tuhan, tapi rupanya seperti anak kecil, yang meminta air minum setelah keletihan mengayuh sepeda"
Pesan : cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, cintailah sesamamu manusia seperti engkau mencintai dirimu sendiri. Sesiapa yang menolong sesama, dia telah melakukannya untuk Tuhan.

Senin, 10 Oktober 2011

Kaya (tanpa selesai sekolah)

Menamatkan kuliah dan meraih banyak gelar akademik belum tentu menjamin akan hidup bergelimang harta. Setidaknya 6 orang ini membuktikan bahwa gelar akademik bukan segala-galanya.

Bill Gates pernah sebagai mahasiswa di Harvard tapi ia meninggalkan kampus tanpa gelar untuk memulai perusahaan Microsoft-nya
Mark Zuckerberg meninggalkan pendidikannya di Harvard untuk pindah ke Lembah Silikon karena meraksasanya program Facebook-nya
Ralph Lauren, meninggalkan City College of New York, sekolah bisnis desain, pada tahun yang sama dia meluncurkan merek dagang Polo.
Mantan Juri American Idol, Simon Cowell, putus sekolah pada usia 16 dan bekerja di bagian surat-surat perusahaan rekaman EMI. Pada usia 23, ia memiliki perusahaan rekaman sendiri bernama Fanfare
Steven Spielberg adalah orang yang gagal mendapatkan izin masuk ke sebuah lembaga pembuatan film. Tapi sekarang karyanya malah mendunia dan legendaris.

Steve Jobs, pendiri dan CEO perusahaan berlambang apel tergigit ini pernah terdaftar sebagai mahasiswa Reed College di Oregon selama hanya satu semester saja.

Selasa, 04 Oktober 2011

Pengemis Ber-HP

Sewaktu pulang melakukan kewajiban profesionalku, aku sempat singgah di salah satu rumah makan di bilangan kolonel atmo Palembang. Sambil menyantap mie halal aku mengamati seorang ibu tua yang sedang duduk di depan toko. Dengan pakaian yang lusuh dan gerakan tubuhnya yang mengacungkan tangan kepada setiap orang yang berjalan di depan toko terlihat sepertinya ibu yang berbadan sedikit tambun ini berptofesi sebagai pengemis.

Rasa iba sedikit menyeruak ke benakku. Jika acara santap siangku selesai maka sisa recahan akan kuberikan kepada ibu tua itu berkulit sawo matang sekali itu. Ketika hendak membersihkan mulut dan tanganku, aku melihat fenomena yang di luar dugaanku. Ibu tua tadi berdiri dari tempatnya menuju tempat lain sambil melakukan gerakan sedikit bersembunyi. Ternyata ibu tua itu mengangkat telepon selular dari balik kaos pemenangan salah satu calon Gubernur yang dikenakannya. Ibu tua itu berbincang kurang lebih selama 2 menit entah dengan siapa.

Ternyata pengemis sekarang tidak seperti dulu lagi. Sudah tidak gagap teknologi, meskipun dari kejauhan terlihat telepon selular yang dikuasainya bukan menggunakan teknologi QWERTY dan memiliki layar berwarna. Sambil keluar rumah makan itu aku hanya tersenyum kecil ke arah ibu itu yang mengadahkan tangannya ke arahku. Apakah sekarang telepon selular tidak ada harganya lagi atau sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang? What a life.

(Jalan Terakhir adalah) Bahasa Tubuh

Untuk mencari sesuatu di Chinatown Singapore, kita tidak biasa sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris atau Singlish di daerah tersebut. Tidak semua orang yang berdagang di daerah Chinatown mengerti dengan bahasa internasional ini. Saya jadi ingat kejadian tahun 2007 saat saya mencari obat ambien temanku karena penyakit tersebut kambuh saat kami liburan. Berobat ke dokter, selain tidak tahu di mana dan bagaimana tentunya akan menguras dompet kami cukup dalam. Pilihan jatuh ke toko obat tradisional di daerah Chinatown. 

Sebelum berbelanja di sana kami singgah di toko obat yang berada di jalan New Bridge. Toko yang berada di depan Komplek People's Park ini dijaga oleh seorang wanita dan seorang pria etnis cina. "are you have medicen for 'ambien'?". Wanita bertubuh mungil itu menyuratkan raut kebingungan dibalik kacamata tebalnya. Dalam benakku, wanita ini tidak mengerti istilah 'ambien' atau tidak mengerti bahasa Inggris dengan baik. Aku coba jelaskan apa itu ambien. "ambien is blood from your ass". Wajah wanita berambut lurus sebahu itu masih terlihat kebingungan bukan tersinggung karena aku mengatakan "ass". Bingung bagaimana menjelaskan kepada wanita yang sepertinya tidak mengerti ambien dan kurang akrab dengan bahasa Inggris.

Tanyaku "Medicine you know?" dijawab "OK" olehnya. Aku coba menggunakan bahasa tubuh biar dia tahu maksudku. Aku mulai menggunakan telunjukku yang aku ibaratkan sebagai pisau. Aku goreskan telunjukku ke lengan kananku. Aku mainkan jemariku untuk menunjukkan efek darah yang keluar dari lenganku dengan sedikit mimik muka kesakitan. Wanita yang mengenakan baju berwarna coklat muda ini tersenyum. Entah mengerti atau dia senang menertawakan tingkahku yang aneh. Lalu aku menunjuk pantatku sebagai arti bahwa darah yang keluar dari pantat. Kuulangi peragaan sampai 3x. "Wait.. wait... wait..." perintah wanita itu. Dia lalu menghampiri teman lelakinya yang berada di dekat meja kayu besar. Dengan bahasa seperti bahasa mandarin dia bercakap-cakap dengan pria yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna gelap. Tidak lama pria itu mengambil sebuah kotak obat berwarna putih oranye dari lemari kaca yang berada di belakang tempat aku memperagakan bahasa tubuhku tadi. 

Obat tradisional cina itu tertulis dalam bahasa cina tapi ada huruf latin tertera di bawah tulisan cina tersebut yang mungkin juga nama obat tersebut yaitu "Phien Xi Huang". Di belakang kotak tertulis tentang khasiat obat tersebut yang tertulis dalam bahasa Inggris. "anal fistula". Ternyata ambien itu anal fistula. "OK, I take this" pintaku. Sewaktu memberikan aku kembalian wanita itu mengatakan dengan Singlishnya "(the important thing isyou know i know la ha".

Dan obat berwarna hitam pekat berbentuk bulat ini memang manjur mengecilkan radang bahkan menghentikan pendarahan ambien. Terima kasih buat cece yang tidak sempat kutanyakan namanya. 

Rabu, 14 September 2011

10 Makanan untuk Kesehatan Kulit


  1. Ubi jalar, kaya akan vitamin A dan berfungsi sebagai anti penuaan retinol.
  2. Ceri Acerola, mengandung banyak vitamin C dan melindungi kulit dari oksidasi dan penghambat utama keriput.
  3. Minyak kelapa murni, kaya akan lemak baik yang membantu mengembalikan kelembaban kulit.
  4. Jamur, mengandung banyak Vitamin B2, yang secara dramatis mampu memperbaiki jaringan yang rusak sehingga membantu kita terlihat lebih muda dan mengkilap.
  5. Anggur merah, dapat membantu mengubah kulit kusam bersinar lagi. Kandungan polifenol-nya dapat membantu mencegah oksidasi sel kulit.
  6. Sea buckthorn Berries, adalah buah yang terdapat di daerah Himalaya. Buah ini kaya akan vitamin C dan asam lemak Omega-7. Buah langka ini menyehatkan kulit dan rambut dan membantu merangsang produksi kolagen.
  7. Tiram, sarat dengan seng, yang membantu kulit meningkatkan elastisitas kulit kendur untuk memberikan kesan lebih muda pada kulit.
  8. Teh hijau, membantu mengurangi kemerahan dan iritasi pada kulit. Teh hijau merupakan  sekutu tubuh terbaik dalam memerangi radang kulit.
  9. Mangga, mengandung lebih dari 80% vitamin A yang dibutuhkan untuk memulihkan kerusakan kulit akibat sinar matahari, kulit kusam dan keriput.
  10. Keju mengandung selenium dan mineral penting untuk melawan kulit terkelupas dan ketombe serta membantu membuat kulit bersinar indah.

Selasa, 13 September 2011

10 Signs of Bad Boss

Setiap orang pasti pernah mengeluh tentang atasannya. Setidaknya jika kita memiliki 10 sifat di bawah ini, mungkin kita harus direhabilitasi agar bawahan lebih nyaman di bawah koordinasi kita. Kalaupun kita masih menjadi bawahan, setidaknya sifat-sifat inilah yang perlu dihindari untuk menjadi atasan yang baik.
  1. Berteriak. Manajer yang berteriak akan mengurangi wewenang mereka sendiri karena mereka terlihat keluar dari kendali. Manajer yang percaya akan kemampuannya tidak perlu berteriak karena dia memiliki cara yang efektif dalam berkomunikasi
  2. Harapan Semu. Seorang manajer akan selalu berkomunikasi dengan jelas tentang konkret dari pekerjaan kita. Manajer akan menyampaikan kepada kita tentang bagaimana kita bisa sukses dalam posisi kita.
  3. Tidak dapat diandalkan. Manajer berjanji untuk bergabung dengan kita pada pertemuan penting dengan klien tapi beliau malah meninggalkan kita untuk berjuang sendirian di hadapan klien.
  4. Keengganan untuk membuat keputusan. Manajer mengabaikan untuk mengatasi masalah kinerja bawahan yang rendah atau memutuskan sesuatu hanya dengan jalan voting.
  5. Bersikeras agar bawahan kerja lembur di hari libur untuk menyelesaikan pekerjaan atau memerintahkan mengerjakan pekerjaan di rumah adalah ciri-ciri manajer yang tdak peka waktu dan tangan besi.
  6. Ketika persyaratan yang dimintakan oleh manajer hanya menjadi pesan atau saran bagi sang manajer. Hal ini membuat binggung bawahannya akan arti tujuan kerja dan komitmen bersama bagi perusahaan.
  7. Takut akan aturan. Manajer yang memerintah berdasarkan aturan yang kaku dengan sanksi-sanksi. Bawahan akan merasa takut memunculkan ide-ide baru karena akan diserang dengan aturan dan sanksi. 
  8. Difensif. Manajer yang merespon defensif ketika keputusan mereka dipertanyakan. Manajer yang aman dalam tidak terancam oleh perbedaan pendapat, justru akan  mengakui bahwa ide-ide orang lain kadang-kadang lebih baik daripada idenya.
  9. Seorang manajer yang baik akan segera mencarikan solusi terbaik dengan meminimalkan drama orang yang bertanggung jawab atas penyebab permasalahan.
  10. Jika manajer Anda menghindari konflik yang baik dengan data-data dan alasan-alasan yang benar, kemungkinan besar manajer itu tidak dapat menggali umpan balik dari bawahannya untuk menyelesaikan masalah.

Indonesia Pembeli Apartemen Terbanyak di Singapura (Semester I - 2011)

Orang asing yang memiliki apartemen mewah di Singapura meningkat sejak mengalami pelemahan sejak 2007, tulis salah satu artikel di The Strait Times. Orang asing termasuk pemegang Permanent Residence (PR) Singapore telah membeli sebanyak 162 unit apartemen selama semester pertama 2011 dengan nilai transaksi lebih dari $in 5 juta. Sekitar 60% dari nilai transaksi itu merupakan pembelian apartemen mewah baik baru maupun bekas.


Pertumbuhan permintaan akan apartemen mewah sangat pesat terjadi di Singapura tahun ini. Tahun lalu, apartemen mewah hanya menyumbang 46% dari total nilai transaksi, dan 24% pada tahun 2005. Indonesia dan China adalah pembeli yang mendominasi segmen jetset tersebut tahun ini. Berikutnya diikuti oleh para pembel dari MalaysiaIndia dan Inggris

Permintaan tempat tinggal yang tinggi tidak lepas dari menjamurnya perusahaan multinasional yang menyemut di Singapura. Hal ini juga berdampak pada laris manisnya jasa persewaan apartemen. Ekspatriat yang banyak menggunakan layanan sewa apartemen adalah orang Jepang, Amerika, Eropa, China, Uni Emirat Arab dan India.


Tingkat keamanan yang tinggi, dan stabilitas ekonomi yang baik telah meningkatkan daya saing Singapura di komunitas bisnis internasional. 

Aktivitas Baru di Kereta China

Akhir-akhir ini di China terjadi aktivitas baru yang dilakukan wanita dalam komuter. Wanita-wanita muda beberapa kali terfoto dan terekam tengah melakukan aktivitas mengganti baju dalam Metro Shanghai. Diduga wanita-wanita yang melakukan aksi cukup berani ini oleh karena keterlambatan pergi kerja yang mereka lakukan.

Kejadian ini menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat Shanghai. Sebagian menyatakan dengan "what's the big deal?" dan beberapa juga menganggap juga sebagai suatu hal yang tidak bermoral dan tidak mengenakan. Perkembangan pola hidup seharusnya menghormati keberagaman lapisan masyarakat.
Dulu yang berbuat tidak senonoh di kampung akan dikawini oleh hansip dan menuntut ritual pembersihan kampung. Sekarang, malah ada kampung yang menjadi surga buat lelaki melakukan kawin kontrak. Bahkan acara-acara musik di kampung lebih "senonoh" dibandingkan acara televisi yang senonoh. What a life.

Pekerjaan Paling ....


Para peneliti dari University of Chicago  melakukan survey yang bertajuk 10 pekerjaan paling menyenangkan. Hasilnya adalah:
1. Rohaniwan
2. Pemadam kebakaran
3. Terapis fisik
4. Penulis
5. Guru pendidikan khusus
6. Guru
7.
Artis
8. Psikolog
9. Jasa keuangan agen penjualan
10. Operator  Teknik 



Umumnya pekerjaan yang menyenangkan adalah pekerjaan yang dapat membantu lebih banyak sesama manusia tanpa terikat dengan berbagai aturan dan tuntutan. Sebaliknya pekerjaan yang paling dibenci adalah:
1. Direktur Teknologi Informasi
2. Direktur Penjualan dan Pemasaran
3. Manajer Produk
4. Senior Web Developer
5. Spesialis Teknis
6. Teknisi Elektronik
7. Petugas Hukum
8. Dukungan Teknis Analis
9. Masinis
10. Manajer Pemasaran


Pekerjaan yang dibenci umumnya jauh lebih baik tingkat penghasilannya, atau dengan kata lain penghasilan yang baik hanya untuk membayar status sosial seseorang. Orang yang menjabat pekerjaan yang dibenci umumnya berkutat dengan birokrasi yang sistematis dan hirarkis. 

Kebermaknaan hidup menjadi kunci jawaban dari survey ini. Sebuah kehidupan yang bermakna harus memiliki makna berharga, dalam arti tertentu. Orang hidup harus terlibat dengan kehidupan sosial. Komitmen kehidupan merupakan penyebab didefinisikan secara umum bahwa hidup dengan pekerjaan layak adalah makan enak, pakaian bagus, tidak miskin, bukan pada sikap yang bahagia jika dapat melayani orang sakit atau menggerakkan orang untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 

Di sana, orang senang melihat orang senang dan senang melihat orang senang sedangkan di Indonesia, orang senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Apakah Anda bahagia dengan pekerjaan Anda?