Selasa, 23 Agustus 2011

Menghindari Pembobolan Akun

Perkembangan zaman berbanding lurus dengan perkembangan kejahatan. Kejahatan yang terjadi sekarang terkadang tidak pernah terpikirkan oleh kita yang awam. Beberapa waktu yang lalu saya hampir kena tipu oleh teman saya sendiri melalui facebook. Login atas nama Novilia Agustinus hampir menipu saya sebesar Rp. 100 ribu dalam bentuk pulsa. Beruntung saya menghubunginya sebelum eksekusi pembelian pulsa. Baru-baru ini artis senior, Jajang C. Noer, menipu teman-temannya melalui akun Yahoo Messenger (YM). Kedua akun tersebut ternyata tidak digunakan oleh orang yang sebenarnya.
Pembobolan akun sering dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab (yang salah satu tujuannya) untuk memperkaya diri sendiri. Dunia maya yang tanpa batas akan menyulitkan pelacakan dan pemberantasan pembobolan tersebut. Ada baiknya kita sedia payung sebelum hujan dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Pertama, buatlah password dan pertanyaan pengaman yang rumit dan tidak mudah ditebak. Jika hal ini diabaikan maka para pembobol akan dengan mudah membobol dengan cara recovery password. Pertanyaan pengaman seperti siapakah nama ibu kita, siapakah nama adik perempuan kita atau siapakah nama kakak tertua kita sebaiknya ditinggalkan. Bisa diganti dengan kapan pertama kali kita ciuman dengan pacar pertama, siapa nama guru SMU kita yang kita jorokin di kantin atau ke mana liburan pertama kita bersama pacar pertama. Selain itu juga menyimpan informasi-informasi tersebut pada akun lain kita. Seperti cerita kita pertama kali dicium pacar yang digunakan di pertanyaan pengaman YM jangan ditulis dalam blog atau note facebook kita.

Kedua, jangan sembarang memberikan link pada akun kita, jika tidak maka orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat membobol akun kita melalui cara Phising. Cara ini dilakukan melalui penyediaan link palsu. Iklan yang menggiurkan dalam suatu halaman akan menarik minat kita untuk mengunjungi dan memberikan link pada akun kita. Dengan terhubungnya akun kita maka dengan mudah pula seluruh data-data kita dapat terbaca oleh pembobol.

Ketiga, sebisa mungkin menghindari penggunaan komputer publik seperti di warnet atau komputer gratis di pusat-pusat perbelanjaan, jika keseringan pembobol dapat menggunakan metode Filoger atau Keylogger. Hal ini biasanya menggunakan perangkat lunak khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar