Kamis, 04 Agustus 2011

Menentukan Laki-laki atau Perempuan

Dalam kurikulum pendidikan Indonesia, pendidikan seks tidak menjadi skala prioritas. Sewaktu saya SMU, pendidikan seks tidak diajarkan langsung kepada saya. Pelajaran di sekolah hanya berkisar pada alat reproduksi. Apa yang harus dilakukan dengan alat reproduksi kita? (Pada zaman saya SMU) kita mencari sendiri melalui gambar dan video. Saya mencoba membagi informasi yang sebenarnya saya dapat dari teman saya juga. Semoga ini bermanfaat dan mohon dapat dilihat dari sudut pandangan pendidikan. Yang terpenting adalah menghubungi ahlinya untuk ini, jika tidak ada biaya atau malu, artikel ini dapat menjadi bahan referensi.

Latar belakang : Sperma laki-laki mengandung unsur spermatozoa X dan Y. Spermatozoon X menentukan unsur perempuan sedangkan Y adalah unsur laki-laki. Berdasarkan sifat-sifat physiologi dari spermatozoa di atas, para ahli genetika membuat teori dalam memilih untuk melahirkan bayi laki-laki atau perempuan.

1. Faktor makanan :

Jika menginginkan seorang bayi perempuan : Suami harus makan makanan yang banyak mengandung Alkaline, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam. Jika menginginkan bayi laki-laki : Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline (lihat jenis makanan di atas). Makanan yang banyak mengandung alkaline : sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, dan ganggang laut. Makanan yang banyak mengandung asam : Daging, dan sea food (makanan laut)

2. Faktor waktu

Jika menginginkan seorang bayi perempuan : Seringan melakukan hubungan pada waktu sebelum masa haid. Jika menginginkan bayi laki-laki : Seringan melakukan hubungan pada waktu mendekati masa haid dan atau segera sesudah masa haid.

3. Faktor Penetrasi (tusukan)

Jika menginginkan seorang bayi perempuan : Suami harus menghindari tusukan yang dalam kedalam kemaluan istri pada waktu senggama. Jika menginginkan bayi laki-laki : Disarankan untuk melakukan tusukan yang dalam oleh suami pada waktu senggama.

Mengapa ? karena karakter dari Spermatozoa X dan Y. Spermatozoa X merupakan pelari maraton (jauh) dengan stamina yang tinggi (kuat) . Spermatozoa Y adalah pelari sprinter (cepat) dengan stamina yang loyo (lemah). Jadi, dengan tusukan yang dalam, kemungkinan untuk spermatozoa Y mencapai tujuan akan lebih besar.

4. Faktor Rangsangan

Jika menginginkan seorang bayi perempuan : Istri harus menghindari rangsangan selama senggama. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan perempuan akan menjadi alkaline jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y. Jika menginginkan bayi laki-laki : Ejakulasi suami sesudah istri terangsang.

5. Faktor persiapan istri

Jika menginginkan seorang bayi perempuan : Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok white vinegar yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun. Jika menginginkan bayi laki-laki : Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih.

6. Faktor posisi

Jika menginginkan seorang bayi perempuan :Posisi Istri pada waktu senggama diatas suami. Jika menginginkan bayi laki-laki : Posisi suami pada waktu senggama berada diatas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar