Minggu, 29 Mei 2011

Suatu Pagi antara JB dan Woodlands

Terjaga tidurku karena petugas imigrasi Malaysia meminta pasporku untuk diverifikasi. Stasiun Johor Bahru di bulan Juni 2010 tampak sedikit berbeda dengan 3 tahun silam. Platform (jalur) keretanya tampak lebih banyak. Aku pikir banyak kemajuan pada kota kedua terbesar di Malaysia ini. Tak lama melihat-lihat perbedaannya, duduk di sebelah seorang migrant worker Malaysia yang hendak menuju ke Singapore diikuti dengan migrant workers lain yang memadati lorong-lorong antarkursi. Wajah ketakjuban aku juga terbaca oleh pria gondrong dan berkulit gelap itu. Dengan gaya bahasa Melayu India, pria yang mengenakan kaos hitam itu langsung bercerita tentang Pemerintah Malaysia dan Singapore telah sepakat membangun Mass Rapid Transit (MRT) dari daerah Woodlands menuju JB, sebutan pria itu untuk Johor Bahru. Woodlands sendiri merupakan daerah utara Singapore tempat masuknya orang-orang dari ujung semenanjung Malaysia. Woodlands dan JB disambung oleh rel kereta api dan jalan raya (causeway). Tahun depan menurut pria kurus itu tidak ada lagi Kereta Tanah Melayu (KTM) yang akan melintas di causeway, sehingga orang-orang dari Malaysia yang akan ke Singapore akan berhenti di JB dan disambung dengan MRT dari JB ke Singapore. Masih menurut pria yang katanya kerja di daerah Woodlands ini, sekarang para pekerja dari Malaysia harus menunggu KTM Senandung Malam untuk memasuki Singapore. Kalau KTM Senandung Malam terlambat maka mereka pun akan terlambat kerja seperti yang terjadi pagi itu. Seharusnya KTM Senandung Malam tiba di JB pukul 06:00 waktu Malaysia tapi 08 Juni 2010, KTM Senandung Malam baru bergerak menuju Woodlands sekitar pukul 07:30 waktu Malaysia. Menurut pria yang mengenakan celana jeans itu semua biaya ditanggung oleh Singapore dan semua tanah untuk perlintasan rel KTM dibeli mahal oleh pemerintah Singapore. Kalau cerita pria keturunan India itu benar, tahun depan kalau aku ke Singapore via JB tidak akan seperti ini lagi, dan harus dipelajari dari awal.

Tiba di Woodlands, semua orang-orang yang naik dari JB berhamburan, termasuk pria yang duduk di sebelahku, menuju Woodlands Checkpoint. Aku pun turun untuk proses di imigrasi Singapore.

Sekarang aku membayangkan apa lagi yang terjadi antara JB dan Woodlands? apakah KTM masih beroperasi ke Singapore? Apakah aku masih bisa melihat balapan KTM dengan kendaraan bermotor di Causeway? Apakah aku masih bisa melihat Zion Hotel, milik suami Siti Nurhaliza, dari atas KTM? Apapun keadaannya sekarang, aku yakin keadaan itu lebih maju daripada terakhir aku kunjungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar