Selasa, 03 September 2013

Suasana Pemilukada Ulang 2013


Hari Rabu, 04 September 2013, warga kota Palembag, diundang untuk melakukan pemilihan Gubernur Sumatera Selatan ulang. Saya pun mendapat undangan untuk hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Nomor 13 di kelurahan saya dari pukul 07.00 s/d 13.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Saya hadir di sana pukul sekitar pukul 07.10 WIB sebelum saya pergi bekerja. Setiba di sana saya menemukan semua panitia sudah hadir dan terdapat 5 (lima) warga yang hendak memberikan suaranya. Acara pemungutan suara belum dapat dilaksanakan karena salah satu saksi dari calon Gubernur incumbent belum hadir. Sekitar pukul 07.20 WIB, seorang laki-laki datang ke meja panitia mengatakan bahwa beliau adalah saksi dari calon Gubernur incumbent. Saksi-saksi dari calon lain telah hadir sebelum saya tiba di TPS, dan panitia baru dapat memulai membuka kotak suara dan menghitung surat suara yang didistribusikan oleh Komisi Pemilihan Umum. Setelah semua selesai dilakukan, maka pemungutan suara langsung dimulai, dan saya mendapat dipanggil setelah 3 (tiga) orang sebelumnya melakukan haknya. Tidak lebih dari semenit saya melakukan hak saya, akan tetapi menunggu seorang saksi dari Gubernur incumbent lebih dari belasan menit. 
  

Pulang dengan cari tertinta, saya mendapat informasi dari adik saya bahwa pada suatu acara di salah satu televisi swasta terdapat berita yang menyatakan tentang seorang wanita yang memiliki anak dari salah satu calon Gubernur yang saat ini menjabat sebagai salah satu bupati di Sumatera Selatan. Wanita itu di wawancarai oleh salah seorang artis yang baru bercerai dari suaminya. Berita tersebut pernah diceritakan oleh temen saya ditayangkan pada televisi swasta yang pemiliknya adalah orang yang sama dengan televisi swasta yang menayangkan berita tersebut hari ini. Berita yang sama ini telah ditayangkan minggu lalu dengan artis yang mewawancarinya adalah artis yang sama. Saya bukan simpatisan salah satu calon, akan tetapi saya miris dengan pemimpin yang tidak memiliki kesantunan. Pemimpin itu adalah orang yang bijak bukan tamak. Mau jadi apa bangsa ini jika selalu diajarkan untuk saling menjatuhkan dengan cara yang tidak santun 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar