Selasa, 27 November 2012

Komentar atas “Austrian Thought On Economic Planning, The Business Firm, and The Law”



            Orang Austria dalam berusaha secara ekonomi selalu menggunakan sumber daya produktif yang bertujuan untuk mencapai kekayaan individu sebesar-besarnya. Masing-masing orang Austria sebagai komunitas masyarakat yang terlibat dalam dunia perdagangan berjuang mencapai kekayaan individual demi peningkatan status sosial mereka masing-masing dalam hidup bermasyarakat. Perekonomian Austria secara spontan dibentuk oleh mereka sendiri dari cara-cara yang tumbuh dan berkembang dan dianggap baik dan benar dalam masyarakat pelaku usaha.
            Pemerintah sebagai pemegang otoritas, memiliki kekuasaan dari negara untuk memaksakan ideologi ekonomi yang selalu dianggap sebagai faktor yang menghambat bertumbuhkembangnya perekonomian secara luas. Perusahaan sebagai pembentuk perekonomian negara tidak menerapkan kekuasaan seperti yang dimiliki oleh pemerintah. Penciptaan kondisi perekonomian yang kondusif dilakukan antarpelaku usaha dengan memberikan kebebasan berkontrak yang luas kepada masing-masing pelaku usaha. Kebebasan berkontrak yang luas digunakan tetap memperhatikan dan mengedepankan prinsip-prinsip tentang efisiensi biaya.
            Jika terjadi sengketa dalam dunia bisnis, penyelesaian tidak dilakukan secara bebas seperti awal mula mereka membentuk tatanan perkenomian. Harapan-harapan yang ingin dicapai oleh pelaku usaha yang berkepentingan secara bisnis diselesaikan dengan aturan pemerintah yang sifatnya memaksa. Peraturan perundang-undangan Austria yang sering disebut “nomos” dianggap para pelaku usaha sebagai aturan yang memberikan kepastian hukum. Kebebasan berkontrak yang luas harus dibatasi oleh “nomos” yang memaksa untuk dipatuhi dan dilaksanakan.
            Pola perekonomian Austria seperti terjadi paradoksial, dimana keinginan untuk bebas berkontrak yang secara spontan terjadi tumbuh dan berkembang secara luas bahkan membentuk tatanan ekonomi Austria justru diselesaikan atau bermuara pada doktrin hukum yang memaksa. “Nomos” yang awalnya dianggap sebagai penghambat laju pertumbuhan perekonomian ternyata dijadikan pedoman atau “hakim” yang paling konsisten dalam menyelesaikan sengketa dan pertentangan bisnis di Austria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar