Dalam satu bulan terakhir, dunia digemparkan oleh rekaman CCTV tertabraknya Wang Yue, bocah berumur 2 tahun dari Foshan, propinsi Guangdong. Bocah malang ini tertabrak sebanyak 2 kali dan meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif. Terakhir, berita tertabraknya seorang bocah yang hendak pergi sekolah oleh seorang sopir truk. Bocah malang dari Beijing bernama Maoke Xiong ini tewas ditempat setelah dilindas truk yang sama sebanyak 2 kali. Setelah berunding selama 7 jam, keluarga korban akhirnya menyerahkan Ao Yong, si sopir truk maut ke pihak berwajib untuk menjalani proses hukum di China.
Dunia banyak mengecam kebiadaban perilaku orang China yang sangat tidak peduli terhadap sesama ketika Wang Yue tergeletak selama hampir 7 menit dengan luka berat. Dunia juga mengecam bagaimana pernyataan sopir truk maut dari Luxian yang mengilas Maoke Xiong sebanyak 2 kali agar bocah ini mati sehingga dia tidak perlu membayar biaya pengobatan korban.
Secara moral memang terkesan sangat sadis, tapi setidaknya orang China sangat menjunjung hukum. Para penabrak diproses secara hukum yang berlaku. Penabrak Wang Yue akhirnya tertangkap berkat hasil rekaman tayangan CCTV. Penabrak Maoke Xiong juga diserahkan oleh keluarga korban kepada pihak berwenang. Jika kejadian ini di Indonesia, rasanya penabrak Wang Yue dan Ao Yong rasanya akan bernasib sama dengan korban, yaitu dihakimi massa. Bahkan kendaraan untuk menabraknya juga akan dibakar oleh massa karena alasan kesal dengan ulah penabrak.
Orang yang menabrak orang sampai tewas memang biadap, tapi jika melakukan hal yang sama dengan orang biadap dengan menghakiminya dan membakar kendaraan yang menabrak, kita juga biadap.